Al-quran
merupakan kitab suci umat islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang
tidak hanya menuntun manusia ke kebahagian di akhirat namun juga menuntun kebahagiaan umat manusia di dunia.
Persoalan-persoalan kehidupan di bidang ekonomi , sosial sampai bidang ilmu
pengetahuan dari skala mikro sampai skala makro semua di jabarkan secara tegas
dan jelas bagi orang-orang yang mau
berfikir dan mau mengambil pelajaran. “Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda
( Kekuasaan Kami) kepada orang-orang yang berfikir” (QS Yunus 24). “Itulah
Allah. Tuhanmu. Maka sembahlah Dia. Apakah kamu tidak mengambil pelajaran ?” (QS
Yunus 3).
Al-quran
yang merupakan sumber hukum pertama agama Islam, dalam permulaan turunnya
memerintahkan kepada Muhammad untuk “ membaca”. Membaca merupakan akar dari
setiap ilmu, jendela untuk menyambut cahaya yang terang benderang, dan pakaian
yang melindungi kita dari kebodohan. Titik tolak peradaban arab yang sebelumnya
jahiliyah , penuh dengan kebodohan dan tahayyul berubah drastis ketika Sang
Muhammad datang dengan membawa wahyu berupa “ Iqra’ “ , bacalah !. Betapa Allah
Yang Maha Ilmu Pengetahuan memberikan perintah yang merupakan fondasi dari berkembangnya
ilmu pengetahuan modern dengan wahyu yang diberikan kepada sang genius Muhammad
SAW. Allah SWT berfirman :
Artinya
:
Bacalah
dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan ( QS Al-alaq 1)
Eksistensi
ilmu pengetahuan dalam membangun peradaban islam pada zaman Nabi SAW
dikembangkan dengan Al-quran dan Muhammad sebagai pusat dari ilmu pengetahuan. Apa
yang Al-quran dan Rosulullah katakan digali dan dikembangkan oleh para sahabat
dan dibawa sampai ke generasi ke-khilafahan. Sebagai contoh pada abad ke-9
Ilmuwan Muslim yang bernama Ar-Razi, yang dibarat dikenal dengan nama ‘Razes’
menemukan resep modern untuk membuat sabun, yang merupakan ide dari pembuatan
sabun pada zaman sekarang. Betapa hebatnya ulama pada zaman dahulu ketika
mereka benar-benar menjadikan islam dan Al-qur’an sebagai acuan untuk melakukan aktifitas
sehari-hari. Mereka benar-benar menerapkan dan begitu memahami ayat Allah :
Artinya
:
Sesungguhnya
Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang
mensucikan diri.
Dan
hadis nabi yang berbunyi : Kebersihan adalah sebagian dari Iman. Sehingga dengan pemahaman yang luar biasa
terhadap ayat al-quran tentang “mensucikan diri dan kebersihan” mereka mampu
menciptakan suatu tekhnologi dan ilmu pengetahuan yang belum ada sebelumnya. Ketika
Eropa masih berkutat dengan dunia tahayyul dan peradaban yang masih rendah ,
Islam berdiri tegak mengibarkan bendera ilmu pengetahuan yang terang benderang.
Alangkah
indahnya kehidupan ketika masyarakatnya menjadikan dasar acuan adalah Alquran ,
sebagai implikasinya adalah kemajuan dibidang tekhnologi dan ilmu pengetahuan. Tidak
memisahkan antara sains dan islam , karena sains adalah salah satu bagian dari
islam. Allah Yang Maha Agung, ketika berkehendak pasti akan terjadi, tapi tidak
jarang dalam Al-qur’an kita disuruh untuk mentafakkuri apa yang telah Allah
kehendaki, mengambil pelajaran dari apa yang Allah ciptakan dan merenungkan
tentang proses penciptaan langit dan bumi dan segala yang ada di antaranya.
Allah berfirman “ Maka tidaklah mereka
memperhatikan unta, bagaimana diciptakan ?” (QS Al-Ghasiyah 17).
Al-quran
sebagai kitab pedoman dalam segala hal dan segala urusan dunia dan akhirat,
tidak tergerus zaman , fleksibel tapi pasti dalam menetapkan solusi-solusi bagi
persoalan kehidupan manusia. Kemajuan pemikiran terhadap alquran akan membawa
manusia ke dalam dunia tekhnologi yang maju. Ayat Allah yang berbunyi “
Katakanlah (Muhammad) berjalanlah kalian dimuka bumi ….. (al-ayat)” telah
membuka fikiran Ibnu Batuta dan Piri Reis untuk melakukan perjalanan
berkeliling menjelajahi bumi. Perjalanan panjang mengelilingi lautan untuk
mencari kalimat-kalimat Allah . Piri Reis adalah seorang laksamana pada masa
Turki Ustmani pada abad ke-16 berhasil melakukan perjalanan mengelilingi dunia
dan beliau adalah orang pertama yang membuat peta benua Amerika secara
detail dan daratan antartika sebelum
tertutup salju. Dengan teknologi yang masih sangat sederhana pada waktu itu ,
bagaimana mungkin seseorang bisa membuat peta sedemikian akurat, termasuk garis
pantai, jajaran pegunungan, dataran-dataran tinggi, gurun-gurun, teluk-teluk,
dan pantai kecil? . Ini semua tidak lain adalah kehebatan dan mukjizat Al-quran
yang mampu membuka hati dan fikiran orang-orang yang bersih, menciptakan
sesuatu yang baru, menggali hal-hal yang masih di permukaan dan akhirnya
menguak ke-Maha Besar-an Sang Maha Agung
Allah SWT. “Kami telah menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada
orang-orang yang mengetahui” (QS Al-An’am 97). “ Pada yang demikian itu ada
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman” (QS Al-An’am 99).
0 komentar
Posting Komentar