Syafiul Anam. Diberdayakan oleh Blogger.

Terjemahkan

Perkenalkan

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Orang yang paling cerdik adalah orang yang selalu mengingat kematian dan senantiasa bersedia menghadapinya

Rabu, 12 Desember 2012

Satu Tak Terpisahkan : Islam dan Sains


Al-quran merupakan kitab suci umat islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang tidak hanya menuntun manusia ke kebahagian  di akhirat namun juga menuntun  kebahagiaan umat manusia di dunia. Persoalan-persoalan kehidupan di bidang ekonomi , sosial sampai bidang ilmu pengetahuan dari skala mikro sampai skala makro semua di jabarkan secara tegas dan jelas bagi orang-orang  yang mau berfikir dan mau mengambil pelajaran. “Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda ( Kekuasaan Kami) kepada orang-orang yang berfikir” (QS Yunus 24). “Itulah Allah. Tuhanmu. Maka sembahlah Dia. Apakah kamu tidak mengambil pelajaran ?” (QS Yunus 3).
Al-quran yang merupakan sumber hukum pertama agama Islam, dalam permulaan turunnya memerintahkan kepada Muhammad untuk “ membaca”. Membaca merupakan akar dari setiap ilmu, jendela untuk menyambut cahaya yang terang benderang, dan pakaian yang melindungi kita dari kebodohan. Titik tolak peradaban arab yang sebelumnya jahiliyah , penuh dengan kebodohan dan tahayyul berubah drastis ketika Sang Muhammad datang dengan membawa wahyu berupa “ Iqra’ “ , bacalah !. Betapa Allah Yang Maha Ilmu Pengetahuan memberikan perintah yang merupakan fondasi dari berkembangnya ilmu pengetahuan modern dengan wahyu yang diberikan kepada sang genius Muhammad SAW. Allah SWT berfirman :
Artinya :
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan ( QS Al-alaq 1)
  Eksistensi ilmu pengetahuan dalam membangun peradaban islam pada zaman Nabi SAW dikembangkan dengan Al-quran dan Muhammad sebagai pusat dari ilmu pengetahuan. Apa yang Al-quran dan Rosulullah katakan digali dan dikembangkan oleh para sahabat dan dibawa sampai ke generasi ke-khilafahan. Sebagai contoh pada abad ke-9 Ilmuwan Muslim yang bernama Ar-Razi, yang dibarat dikenal dengan nama ‘Razes’ menemukan resep modern untuk membuat sabun, yang merupakan ide dari pembuatan sabun pada zaman sekarang. Betapa hebatnya ulama pada zaman dahulu ketika mereka benar-benar menjadikan islam dan Al-qur’an  sebagai acuan untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Mereka benar-benar menerapkan dan begitu memahami ayat Allah :
Artinya :
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.
Dan hadis nabi yang berbunyi : Kebersihan adalah sebagian dari Iman.  Sehingga dengan pemahaman yang luar biasa terhadap ayat al-quran tentang “mensucikan diri dan kebersihan” mereka mampu menciptakan suatu tekhnologi dan ilmu pengetahuan yang belum ada sebelumnya. Ketika Eropa masih berkutat dengan dunia tahayyul dan peradaban yang masih rendah , Islam berdiri tegak mengibarkan bendera ilmu pengetahuan yang terang benderang.
Alangkah indahnya kehidupan ketika masyarakatnya  menjadikan dasar acuan adalah Alquran , sebagai implikasinya adalah kemajuan dibidang tekhnologi dan ilmu pengetahuan. Tidak memisahkan antara sains dan islam , karena sains adalah salah satu bagian dari islam. Allah Yang Maha Agung, ketika berkehendak pasti akan terjadi, tapi tidak jarang dalam Al-qur’an kita disuruh untuk mentafakkuri apa yang telah Allah kehendaki, mengambil pelajaran dari apa yang Allah ciptakan dan merenungkan tentang proses penciptaan langit dan bumi dan segala yang ada di antaranya. Allah berfirman “  Maka tidaklah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan ?” (QS Al-Ghasiyah 17).
Al-quran sebagai kitab pedoman dalam segala hal dan segala urusan dunia dan akhirat, tidak tergerus zaman , fleksibel tapi pasti dalam menetapkan solusi-solusi bagi persoalan kehidupan manusia. Kemajuan pemikiran terhadap alquran akan membawa manusia ke dalam dunia tekhnologi yang maju. Ayat Allah yang berbunyi “ Katakanlah (Muhammad) berjalanlah kalian dimuka bumi ….. (al-ayat)” telah membuka fikiran Ibnu Batuta dan Piri Reis untuk melakukan perjalanan berkeliling menjelajahi bumi. Perjalanan panjang mengelilingi lautan untuk mencari kalimat-kalimat Allah . Piri Reis adalah seorang laksamana pada masa Turki Ustmani pada abad ke-16 berhasil melakukan perjalanan mengelilingi dunia dan beliau adalah orang pertama yang membuat peta benua Amerika secara detail  dan daratan antartika sebelum tertutup salju. Dengan teknologi yang masih sangat sederhana pada waktu itu , bagaimana mungkin seseorang bisa membuat peta sedemikian akurat, termasuk garis pantai, jajaran pegunungan, dataran-dataran tinggi, gurun-gurun, teluk-teluk, dan pantai kecil? . Ini semua tidak lain adalah kehebatan dan mukjizat Al-quran yang mampu membuka hati dan fikiran orang-orang yang bersih, menciptakan sesuatu yang baru, menggali hal-hal yang masih di permukaan dan akhirnya menguak ke-Maha Besar-an  Sang Maha Agung Allah SWT. “Kami telah menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang-orang yang mengetahui” (QS Al-An’am 97). “ Pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman” (QS Al-An’am 99).
               Islam dan Sains adalah suatu kesatuan yang tidak bisa kita menguraikannya satu per satu. Sesuatu yang satu dalam pemahamannya. Allah telah menunjukkan kebesaranNya melalui ayat-ayat qauliyah yang dapat kita tela’ah dari Islam ( Al-qur’an) dan melalui ayat-ayat kauniyah yang juga dapat kita tela’ah dengan sains. Semua itu merujuk ke hal yang sama, tujuan yang sama, dan manfaat yang sama yaitu untuk membuktikan ke-Maha Besar-an Allah SWT yang akhirnya akan membawa kita sampai ke keimanan yang hakiki untuk memperoleh keridhaannya. “Wahai jiwa-jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba Ku. Dan masuklah ke dalam surge-Ku” (QS Al-Fajr 27-30). Wallahu A’lam .  

0 komentar

Posting Komentar